Di Tiongkok, Xiaomi meluncurkan 3 jenis Redmi 4. Redmi 4A adalah versi dengan spesifikasi paling rendah dan harga paling murah. Namun, bukan berarti ponsel itu memiliki performa yang buruk.
Inilah ulasan lengkapnya.
Desain
Xiaomi mengusung Redmi 4A sebagai smartphone kelas pemula. Memang, untuk smartphone di kelasnya, Redmi 4A terlihat cukup menawan dengan unibody yang terkesan terbuat dari metal.
Meskipun begitu, tidak ada sesuatu yang khusus dari desain smartphone Xiaomi yang satu ini. Bodynya terlihat seperti lempengan besi dengan sudut yang kaku dan ketebalan seperti kebanyakan smartphone. Kenyataannya, bodi ini terbuat dari polikarbonat alias plastik. Meskipun begitu, karena ia hanya memiliki layar 5 inci, ia terasa nyaman digenggam.
Tombol Home, Back dan Recent App berupa tombol kapasitif yang terletak di bawah. Namun, ia tidak menyala, yang dapat membingungkan jika Anda menggunakannya dalam gelap dan belum terbiasa dengan tombol yang ada.
Di bagian belakang, Anda akan menemukan kamera dan flash di bagian kiri atas. Di bagian bawah, terdapat lubang untuk speaker. Sementara di sisi kanan, terdapat tombol volume dan tombol power. Slot SIM card ada di sebelah kiri, yang bisa Anda buka dengan pembuka SIM Card.
Software & Antarmuka
Redmi 4A menggunakan Android Marshmallow yang dilapisi dengan MIUI 8.2, yang merupakan antarmuka khas Xiaomi. Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh MIUI adalah kemudahan kustomisasi -- meski sekarang, sebagian besar antarmuka yang ditawarkan berbagai vendor smartphone lain juga menawarkan hal yang sama.
Kelebihan lain yang ditawarkan oleh Xiaomi saat meluncurkan Redmi 4A di Indonesia adalah fitur dual apps, yang memungkinkan Anda menggunakan 2 akun dalm aplikasi-aplikasi tertentu, seperti WhatsApp. Selama 2 minggu menggunakan Redmi 4A, saya jarang menggunakan fitur yang satu ini. Namun, ia memang sangat membantu jika Anda ingin memisahkan akun profesional dan pribadi.
Membuat Second Space mudah dan tidak memakan waktu lama. Ia terdapat di menu Settings. Saat pertama kali membuat Second Place, Anda perlu menunggu selama beberapa detik. Setelah Second Space terbuat, ponsel Anda akan seolah-olah kembali menjadi baru, tanpa ada aplikasi satupun yang terpasang. Anda bahkan harus kembali masuk ke berbagai akun, seperti email atau aplikasi pengirim pesan.
Kamera & Video
Xiaomi melengkapi Redmi 4A dengan kamera depan 5MP dan kamera belakang 13MP. Hasil foto keduanya cukup tajam selama Anda menggunakannya di tempat yang terang.
Namun, akan mulai muncul banyak noise pada gambar ketika Anda menggunakannya untuk mengambil foto di malam hari atau di ruangan gelap, bahkan saat Anda mengaktifkan mode HHT (Hand Held Twilight). Flash pada kamera belakang juga tidak banyak membantu.
Sementara kamera depan dari Redmi 4A bahkan tidak dilengkapi dengan flash. Karena itu, saya sangat tidak menyarankan untuk mengambil foto selfie saat gelap. Proses mengambil foto dengan kamera depan juga terasa agak lambat.
Xiaomi sudah melengkapi Redmi 4A dengan fitur Beautify, meski tidak ada yang istimewa dari fitur tersebut. Ia bisa membuat kulit terlihat lebih mulus dan wajah lebih tirus, tapi jangan bandingkan fitur Beautify ini dengan ponsel lain yang mengkhususkan diri pada selfie.
Performa & Baterai
Xiaomi Redmi 4A memiliki performa yang cukup mumpuni sebagai smartphone kelas pemula. Saya biasa menggunakannya untuk menjelajah internet, menggunakan media sosial, memotret dan membalas email dan semua itu bisa dilakukan dengan cukup lancar. Saya tidak menemukan masalah dalam proses pergantian dari satu aplikasi ke aplikasi lain juga.
Dengan layar 5 inci beresolusi HD, Redmi 4A cukup memuaskan untuk digunakan mengonsumsi konten video. Karena layarnya tidak terlalu besar, jadi resolusi HD pun sudah terlihat cukup tajam. Di bawah terik matahari, layar smartphone ini pun cukup terang sehingga tidak menyulitkan Anda untuk melihat layar.
Spesifikasi Redmi 4A juga sudah cukup mumpuni untuk memainkan Asphalt 8: Airborn dengan pengaturan grafik High. Meskipun begitu, saya diingatkan fakta bahwa smartphone ini ditujukan untuk kelas pemula saat lag muncul ketika saya telah menggunakan terlalu banyak aplikasi tanpa menutupnya. Sesekali, aplikasi berhenti bekerja karena itu.
Dari segi hasil benchmark, performa Redmi 4A juga cukup memuaskan. Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar di atas, Redmi 4A hanya kalah dari Infinix Hot S, yang memang memiliki harga sedikit lebih tinggi, yaitu Rp1.799.000.
Sementara dari segi baterai, Redmi 4A menang tipis melawan Hot S dengan skor 9.55 jam. Selama pemakaian, baterai smartphone buatan Xiaomi ini memang terasa cukup awet. Sayangnya, ia tidak dilengkapi dengan fitur fast charging, yang memang jarang ada di smartphone kelas pemula.
Kesimpulan
Xiaomi dikenal karena menggabungkan spesifikasi yang cukup mumpuni dengan harga terjangkau. Resep itu terlihat jelas dalam Redmi 4A. Meskipun harganya Rp1 jutaan, tapi ia memiliki performa yang solid.
Baterai yang awet menjadi kelebihan lain dari smartphone dari Xiaomi yang satu ini. Namun, sayang, kameranya kurang memuaskan, terutama saat digunakan di tempat gelap. Mengingat ia adalah smartphone kelas pemula, itu tidak mengherankan.
Xiaomi Redmi 4A | |
Prosesor | Qualcomm Snapdragon 425 @1,4GHz |
RAM | 2GB |
OS | Android 6.0.1 Marshmallow + MIUI 8.2 |
GPU | Adreno 308 |
Memori Internal | 16GB |
Kamera | Depan 5MP, Belakang 13MP |
Baterai | 3.120 mAh |
Layar | 5 inci (1280x720 pixel) |
Harga | Rp1.499.000 |
Comments
Post a Comment
KRITIK DAN SARAN